Meterai Ketujuh.
<< sebelumnya
sebelah >>
Sunyi senyaplah di surga.
William Branham.Baca account penuh di...
Meterai Ketujuh.Dan sekarang, kita mendapati bahwa hal itu... Juga kita... Tuhan memperkenankan kita mengambil Kitab Suci, Kitab Kudus, bahwa apa yang sudah Yesus katakan yang akan terjadi. Dan bagaimana kita akan pernah mendapati hal tersebut? Dan di sinilah itu datang dan menyingkapkan dan mengemukakannya dengan sangat tepat (KhotbahNya di sana) menjawab hal itu, menjelaskan maksud itu dengan tepat, keenam dari Meterai-meterai itu, tetapi Dia mengabaikan yang Ketujuh. Paham? Kemudian ketika Meterai-meterai terbuka, Allah (perhatikan di sini), Dia mengabaikan untuk menyingkapkan yang Ketujuh itu bahkan termasuk simbolnya. Paham? Itu adalah sebuah rahasia yang sempurna dari Allah. Perhatikan, sekarang kita akan membaca di dalam Alkitab di Meterai yang Ketujuh. Itu terdapat di Wahyu pasal 8.
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di surga, kira-kira setengah jam lamanya.
(Dan itu saja yang kita dapatkan di situ.)Sekarang, tidak satu pun dari antara kita yang tahu; tetapi saya-saya akan memberitahu anda dengan pewahyuan saya tentang itu. Dan sekarang, saya tidak cenderung untuk menjadi seorang yang fanatik. Jika saya begitu, maka saya bodoh akan hal itu. Paham? Saya-saya tidak terbiasa untuk memberitahukan yang sifatnya riang gembira atau tindakan yang seperti itu dan hal-hal yang bersifat khayalan. Saya sudah menyampaikan beberapa hal yang mungkin agak aneh bagi beberapa orang, tetapi ketika Allah datang mendukungnya dan membuktikannya benar dan mengatakan bahwa itu adalah Kebenaran, maka itu adalah Firman Allah. Mungkin hal itu nampak aneh seperti itu. Paham? Dan sekarang, sepasti saya berdiri di podium pada malam ini, saya mendapatkan pewahyuan itu dinyatakan... Itu ada di dalam tiga rangkap cara. Bahwa, saya akan sampaikan kepada anda dengan pertolongan Tuhan tentang salah satu rangkap darinya. Dan kemudian anda... Mari lebih dulu masuk ke situ. Inilah pewahyuan itu untuk memulai apa... Saya ingin memberitahu anda apakah itu. Apa yang terjadi adalah bahwa Ketujuh Guruh yang dia dengar mengguntur dan dilarang untuk menuliskan, itulah bagaimana misteri itu berada di balik ketujuh guruh yang berbunyi secara beruntun itu.
Sekarang, kenapa? Mari kita membuktikannya. Kenapa? Itu adalah rahasia yang tidak seorang pun tahu. Yohanes dilarang untuk menuliskannya, bahkan, bahkan untuk menuliskan sebuah simbol sekalipun tentangnya. Kenapa? Inilah sebabnya tidak ada kegiatan apa pun di- tidak ada kegiatan di dalam surga; itu akan membuat rahasia tersebut terbongkar. Apakah anda memahaminya sekarang? Jika itu begitu dahsyat di mana itu harus tercakup, karena itu harus terjadi, tetapi ketika Ketujuh Guruh itu... Sekarang, perhatikan, ketika ketujuh malaikat itu tampil untuk memperdengarkan sangkakala-sangkakala mereka, terdapat satu guruh. Ketika Israel dikumpulkan, terdapat sebuah sangkakala. Ketika waktu tidak ada lagi, sangkakala yang terakhir... Satu guruh, tetapi di sini adalah ketujuh guruh langsung dalam satu deretan: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, angka sempurna itu. Ketujuh guruh dalam satu deretan, tidak memperdengarkan... membuat persis-persis 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, langsung. Kemudian surga tidak dapat menuliskan hal itu. Surga tidak dapat mengetahui tentang itu, tidak ada apa pun yang lain, karena tidak ada apa pun yang berlangsung. Itu adalah suatu saat yang tenang. Itu sungguh dahsyat hingga itu harus dijaga kerahasiaannya dari Malaikat-malaikat. Sekarang, kenapa? Jika Setan menangkap hal itu, dia akan melakukan perusakan yang hebat. Ada satu hal yang tidak dia ketahui. Sekarang, dia dapat menafsirkan apa pun yang dia inginkan, dan meniru segala macam karunia (Saya harap anda belajar.), tetapi dia tidak dapat mengetahui yang ini. Itu bahkan tidak tertulis di dalam Firman. Itu adalah sebuah rahasia yang utuh. Malaikat-malaikat, semuanya diam. Andaikata mereka membuat satu gerakan itu akan membukakan sesuatu, jadi mereka benar-benar diam, berhenti memetik harpa; semuanya berhenti.
Tujuh, angka Allah yang sempurna, Tujuh [Saudara Branham mengetok mimbar enam kali -Ed.] persis berada dalam deretan itu. Ketujuh guruh langsung memperdengarkan suaranya bersama-sama sepertinya mereka sedang menjelaskan sesuatu secara terperinci. Perhatikan, pada saat itu, Yohanes mulai menuliskan, dan Dia berkata, “Jangan menuliskannya.” Yesus tidak pernah berbicara tentang itu. Yohanes tidak dapat menuliskannya. Malaikat-malaikat tidak mengetahui apa pun tentangnya. Apakah itu? Itu adalah hal yang dikatakan Yesus bahkan para Malaikat di surga tidak tahu apa pun tentangnya. Paham, paham? diriNya sendiri tidak mengetahuinya, dikatakan hanya Allah yang mengetahuinya, tetapi Dia memberitahu kita ketika kita mulai melihat tanda-tanda ini datang... (Sekarang, anda sampai di suatu tempat? Baiklah.) Perhatikan, kita dapat melihat tanda-tanda ini datang. Paham? Andaikata Setan dapat menangkap itu...
Jika anda ingin sesuatu akan terjadi... Sekarang, anda pasti akan menerima perkataan saya untuk hal ini. Jika saya sedang merencanakan untuk melakukan sesuatu, saya tahu yang lebih baik daripada memberitahukan kepada siapa pun tentang hal itu. Bukan maksudnya bahwa nanti orang itu akan memberitahukannya, tetapi Setan akan mendengarnya. Paham? Ia tidak dapat memperolehnya di dalam hati saya, sepanjang Allah sudah menutupnya dengan Roh Kudus, jadi itu adalah antara saya dan Allah. Paham? Setan tidak mengetahui apa pun tentang hal itu sebelum anda mengucapkannya, maka dia mendengarnya. Dan saya sudah mencoba... Saya memberitahu orang-orang bahwa saya akan melakukan suatu hal tertentu, dan perhatikan iblis memotong dengan mati-matian setiap roda untuk bisa mencapai ke situ (Paham?), untuk mengalahkan saya di situ. Tetapi jika saya mendapatkan pewahyuan itu dari Allah dan benar-benar tidak mengatakan apa pun tentang hal itu, maka itu berbeda. Ingat, Setan akan mencoba untuk meniru. Ia akan mencoba untuk meniru segala sesuatu yang akan dilakukan Gereja. Dia sudah mencoba untuk melakukannya. Kita sudah memperhatikannya melalui antikristus; tetapi yang ini adalah satu hal yang tidak dapat dia tiru. Tidak akan ada peniruan-peniruan terhadap hal ini (Paham?), karena dia tidak mengetahuinya. Tidak ada jalan bagi dia untuk mengetahuinya. Itu adalah Tarikan Ketiga. Dia benar-benar tidak mengetahui apa pun tentangnya. Paham? Dia tidak memahaminya.
Tetapi ada suatu rahasia yang berada di bawah hal itu. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi. Saya tidak pernah bisa berpikir sama selama hidup saya, ketika saya melihat... Sekarang, saya tidak tahu apa... Saya tahu langkah yang berikutnya di situ, tetapi saya tidak tahu apa, bagaimana menafsirkan hal itu. Itu tidak akan lama. Saya sudah menuliskan di sini ketika itu terjadi, jika anda dapat melihat di sini, “STOP! Jangan meneruskan lagi lebih daripada yang ada di sini.” Saya tidak cenderung untuk menjadi seorang yang fanatik. Saya hanya sedang memberitahukan kebenaran. Tetapi anda ingat, sepatu kecil itu yang selalu saya coba untuk saya jelaskan, bagaimana jiwa itu berada di samping anu-anu dan suara hati yang terdalam dan semua hal yang seperti itu, di mana itu hanya menjadikan suatu kumpulan besar dari peniruan-peniruan yang dimulai sesudah itu. Bagaimana anda harus mengangkat tangan, dan memegang orang-orang dan mempunyai getaran, setiap orang mempunyai getaran di tangannya. Tetapi anda ingat ketika Dia membawa saya naik ke sana dan berkata, “Inilah tarikan ketiga itu, dan tidak seorang pun akan mengetahuinya.” Anda ingat itu? Penglihatan-penglihatan tidak pernah gagal. Penglihatan-penglihatan itu adalah sempurna kebenaran.
Sekarang, perhatikan, ingatkah penglihatan tentang konstelasi itu? Charlie, saya... Ini dia. Sesuatu berlangsung, saya sudah beritahukan kepada anda, minggu ini bahwa anda... Itu sudah ada di sekitar anda, tetapi saya bertanya-tanya apakah anda memperhatikannya. Ingatkah penglihatan tentang konstelasi para Malaikat itu ketika saya berangkat dari sini untuk pergi ke Arizona? Anda ingat, “Pukul Berapakah Sekarang, Tuan-tuan?” Apakah anda ingat itu? Perhatikan, hanya ada satu ledakan guruh yang besar, dan ketujuh Malaikat muncul. Apakah itu benar? Satu ledakan guruh, ketujuh Malaikat muncul. Dan aku melihat Anak Domba itu pada saat Ia membuka meterai pertama, dan aku mendengar seperti suatu suara guruh, dan satu dari antara keempat binatang itu berkata, Mari dan lihatlah. Perhatikan, satu guruh, ketujuh pesan yang sudah dimeteraikan dan tidak dapat disingkapkan sampai akhir zaman, di zaman ini. Mengerti yang saya maksudkan?
Sekarang, sudahkah anda memperhatikan bagian-bagian yang misterius pada seminggu ini? Itulah yang dimaksudkan itu. Itulah yang sudah berlangsung itu. Itu sudah berlangsung, bukan makhluk manusia, seorang manusia; itu adalah Malaikatmalaikat Tuhan. Perhatikan, ada tiga saksi yang duduk di sini, bahwa seminggu yang lalu (seminggu lebih sedikit) saya kembali naik ke pegunungan itu, hampir ke Meksiko, bersama dua orang saudara yang sedang duduk di sini, mencabuti lalang- atau duri tanaman rumput dari celana panjang saya, dan sebuah ledakan yang besar terjadi, terlihat sepertinya, hampir meruntuhkan pegunungan itu. Sekarang, itu benar. Saya tidak pernah memberitahu saudara-saudara saya, tetapi mereka memperhatikan suatu perbedaan. Dan Dia berkata kepada saya, “Sekarang, bersiaplah. Pergilah ke timur.” Inilah penafsiran tentang penglihatan itu. Paham? “Sekarang, agar anda tahu, Saudara Sothmann belum mendapatkan binatang buruan yang dia cari.” Waktu itu kami sedang berusaha mendapatkannya bagi dia. Dan Dia berkata, “Sekarang, pada malam ini, sebagai tanda bagimu, dia tidak akan melakukannya. Engkau harus memusatkan dirimu pada saat ini bagi lawatan Malaikat-malaikat ini.” Anda ingat, saya merasa hilang kesadaran. Dan saya berada di barat; Malaikat-malaikat datang ke arah timur. Dan ketika mereka datang, saya diangkat bersama-sama dengan mereka (Anda ingat itu?), ke arah timur.
-----
Dan apakah anda memperhatikan Malaikat yang satu itu, saya katakan di sana, adalah seorang Malaikat yang aneh? Dia memandang saya lebih daripada mereka yang lainnya. Anda ingat itu? Mereka berada di dalam suatu konstelasi -tiga di samping dan satu berada di atas. Dan satu yang berada di samping kanan saya ini, dihitung dari kiri ke kanan, merupakan Malaikat yang ketujuh. Dia lebih bercahaya, lebih berarti bagi saya daripada yang lainnya. Anda ingat, saya mengatakan bahwa dia mempunyai dada yang bidang seperti itu, dan sedang terbang ke arah timur. Anda ingat seperti itu? Dan saya berkata, “Ia menjemput saya, mengangkat saya.” Apakah anda ingat itu?Inilah dia. Malaikat dengan Meterai Ketujuh itu, hal yang sudah membuat saya bertanya-tanya di sepanjang hidup saya. Amin. Meterai-meterai yang lainnya begitu berarti bagi saya, tentu saja, tetapi, oh, anda tidak tahu seberapa berartinya yang ini. Baru satu kali di dalam hidup... Saya berdoa; saya berseru kepada Allah. Saya- saya- saya- sesudah pertemuan Phoenix itu, siapa pun orang-orang yang bersama saya di sana mengetahui; saya berada di pegunungan. Suatu pagi saya bangun dan naik ke Ngarai Sabino; itu adalah sebuah pegunungan tinggi besar yang terjal. Dan saya naik ke sana, dan ada sebuah jalan setapak sesudah anda memulai- terus naik ke Gunung Lemmon yang adalah 30 mil berjalan kaki, dan di atas sana ketebalan saljunya kira-kira 30 kaki.
Jadi, naik ke gunung itu pada pagi-pagi sekali sebelum hari siang, naik melalui jalan setapak yang kecil ini, di sepanjang batu-batuan yang bergelombang, saya merasa dituntun untuk melalui jalan ini. Dan saya berbelok dan naik ke batu-batu besar yang terjal itu, oh, bukan main, ratusan kaki tingginya. Dan saya berlutut di antara batu-batu itu. Saya letakkan Alkitab ini dan meletakkan buku ini, buku buku catatan kecil ini. Saya berkata, “Tuhan Allah, apakah arti penglihatan ini?” Saya- saya- saya... Saya berkata, “Tuhan, apakah itu berarti kematian saya?” (Anda ingat saya sudah memberitahu anda bahwa saya mengira itu mungkin kematian saya, karena sesuatu meledak sampai ledakan itu benar-benar mengoyakkan saya. Anda ingat. Berapa banyak yang tahu- yang sudah mendengar itu? Wah, tentu, anda semua sudah mendengarnya.) Dan saya berpikir itu mungkin kematian saya. Dan kemudian di dalam kamar itu, saya berkata, “Apakah- apakah- apakah- apakah itu, Tuhan. Apakah- apakah artinya itu? Apakah itu berarti saya akan mati? Jika memang demikian, baiklah; saya tidak akan memberitahu keluarga saya. Biarkan saja saya terus (Paham?), jika pekerjaan saya sudah selesai.” Dan saya berkata... Sekarang, apakah itu? Tetapi Dia mengirimkan seorang saksi kembali (Anda ingat saya memberitahu anda?) bahwa artinya bukan itu, itu adalah pekerjaan saya yang selanjutnya.
Oh, anda memahaminya. Paham? Dan duduk di atas Ngarai Sabino... Bapa yang di surga tahu hal ini, sama persis seperti yang anda lihat hal itu terjadi, Malaikatmalaikat itu turun dan menegaskan bahwa setiap Pesan sama. Selanjutnya anda tahu apakah itu datang dari Allah atau tidak. Itu sudah diberitahukan sebelumnya kepada anda melalui sebuah penglihatan. Saya tidak dapat memberitahu anda sebelum kebaktian itu selesai, karena saya dilarang. Di Ngarai Sabino, duduk di sana pada pagi itu, saya mengangkat kedua tangan saya, dan angin meniup topi hitam tua saya sehingga jatuh. Ketika saya berdiri di situ dengan kedua tangan terangkat, sedang berdoa. Saya berkata, “Tuhan Allah, apakah artinya ini? Saya tidak dapat memahaminya, Tuhan. Apa yang akan saya lakukan? Jika ini adalah waktunya untuk saya pulang, biarlah saya naik ke sini di mana mereka tidak akan pernah menemukan saya. Saya tidak ingin siapa pun berkabung jika saya pergi. Saya- saya hanya ingin keluarga berpikir bahwa saya hanya pergi berjalan-jalan, dan mereka- mereka tidak akan menemukan saya. Sembunyikanlah saya di suatu tempat. Jika saya akan pergi, wah, biarkanlah saya pergi. Mungkin Joseph akan menemukan Alkitab saya tergeletak di sini suatu hari nanti, dan biarlah dia memakaiNya. Paham? Jika saya pergi, biarlah saya pergi, Tuhan.”
Dan saya membuka kedua tangan saya, dan tiba-tiba ada sesuatu yang menyentuh tangan saya. Saya tidak tahu. Saya tidak bisa mengatakan. Apakah waktu itu saya tertidur? Saya tidak tahu. Apakah saya dalam keadaan tidak sadarkan diri? Saya tidak tahu. Apakah itu sebuah penglihatan? Saya tidak dapat memberitahu anda. Hal yang bisa saya katakan hanyalah ketika saya... Persis hal yang sama seperti Malaikatmalaikat itu dulunya. Dan itu menyentuh tangan saya, dan saya melihat, dan itu adalah sebilah pedang, dan pedang itu memiliki gagang dari mutiara, indah sekali; dan memiliki sebuah pelindung yang dilapisi dengan emas, dan mata pedangnya terlihat seperti krom, seperti perak, hanya saja mata pedang itu terlihat sangat mengkilap. Dan pedang itu sangat tajam, oh, bukan main. Dan saya berpikir, “Bukankah ini pedang yang paling indah?” benar-benar pas di tangan saya. Pikir saya, “Itu sangat indah.” Tetapi saya berkata, “Hei, saya selalu takut dengan barang-barang yang seperti itu” -sebilah pedang. Dan pikir saya, “Apa yang akan saya lakukan dengan pedang ini?” Dan pada saat itu juga suatu Suara menggelegar di situ yang menggetarkan batubatu besar itu, berkata, “Itu adalah Pedang sang Raja.” Dan kemudian saya keluar dari situ. “Pedang sang Raja...” Sekarang, jika Suara itu berkata, “Sebilah pedang seorang raja...” tetapi Suara itu mengatakan, “Pedang sang Raja,” dan hanya ada satu “sang Raja,” dan itu adalah Allah. Dan Dia memiliki satu Pedang; itulah FirmanNya, yang olehNya saya hidup. Dan saya mengatakan yang sebenarnya, Tuhan, berdiri di hadapan meja kudusNya di sini, dengan FirmanNya yang kudus terletak di sini! Itu adalah Firman! Amin!
Oh, sungguh ini adalah sebuah zaman di mana kita sedang hidup di dalamnya, sungguh suatu hal yang besar. Mengertikah misteri dan rahasia itu? Yang ketiga... Berdiri di sana, ketika ini meninggalkan saya, sesuatu datang kepada saya dan berkata, “Jangan takut.” Sekarang, saya tidak mendengar suara apa pun, sepertinya di dalam diri saya yang berbicara. Saya hanya harus memberitahu anda yang benar, persis seperti apa yang telah terjadi. Sesuatu menyentak dan berkata, “Jangan takut. Ini adalah tarikan ketiga itu.” Tarikan ketiga, anda ingat itu? Dia berkata, “Engkau sudah mendapati begitu banyak peniru akan hal ini, yaitu apa yang sudah engkau coba untuk engkau jelaskan.” Tetapi dikatakan, “Jangan coba-coba yang ini.” Apakah anda ingat itu? Berapa banyak yang ingat penglihatan itu? Wah, itu semua ada di kaset dan sudah ke mana-mana. Itu sudah sekitar 6 tahun yang lalu- 7 tahun yang lalu: sudah 7 tahun yang lalu. Dikatakan, “Jangan mencoba untuk menjelaskan hal itu.” Dikatakan, “Ini adalah tarikan ketiga, tetapi Aku akan bertemu denganmu di sana.” Benarkah itu? Dia berkata, “Jangan mencoba...”
Saya berdiri dengan sebuah sepatu bayi ketika Dia menyuruh saya, di sana, “Buatlah tarikan pertamamu; dan ketika engkau melakukan, ikan akan mengejar umpan itu.” Dikatakan, “Kemudian perhatikanlah tarikan keduamu,” dikatakan, “karena hanya akan merupakan ikan kecil.” Dia berkata, “Kemudian tarikan ketiga akan menangkapnya.” Dan semua pelayan Tuhan itu mengelilingi saya, berkata, “Saudara Branham, kami tahu anda dapat melakukannya. Haleluya, Saudara Branham.” (Begitulah di mana saya selalu berhubungan dengan sekumpulan pengkhotbah. Paham? Saya mengasihi orang-orang; mereka ingin supaya anda menjelaskan segala sesuatunya, begini, begitu.)
Dan saya berkata, “Jadi, oh, semua ...?...” Saya berkata, “Saya- saya tidak tahu.” Saya berkata, “Saya sudah paham memancing.” Saya- saya katakan, “Sekarang, hal pertama yang anda lakukan... Beginilah caranya itu dilakukan. Anda melihat semua ikan-ikan itu mengitari; anda harus sentakkan umpan itu.” (Yah, itulah persisnya taktik-taktik dalam memancing.) Jadi saya berkata, “Sentakkan umpan itu.” Sekarang, anda lihat ketika saya menyentakkan umpan itu untuk pertama kalinya, sekarang ikan bergerak mengikutinya, tetapi itu adalah ikan-ikan kecil. Itu adalah persis sepertinya mereka sedang menangkap. Jadi kemudian saya-saya berkata, “Kemudian anda akan- anda akan mempersiapkan...” dan saya menyentakkannya ke tepi dan saya memperoleh seekor ikan, tetapi ikan itu tampak seperti sehelai kulit yang menutupi umpan itu; itu hanya-ikan itu kecil sekali. Dan kemudian saya berdiri di sana dan sesuatu berkata, “Aku sudah beritahu kamu tadi supaya tidak melakukan itu.” Dan saya mulai menangis.
Seluruh tali pancing menjadi kusut di sekitar saya seperti ini, dan saya sudah- berdiri di sana menangis dengan kepala saya tertunduk seperti itu. Saya berkata, “Tuhan, oh, saya... Ampuni saya. Saya adalah orang yang bodoh. Tuhan, janganlah... Ampuni saya.” Dan saya pegang tali pancing ini dan itu, apa yang ada di tangan saya, adalah sebuah sepatu bayi yang kecil, kira-kira sepanjang itu. Dan saya mendapatkan... Tali pengikatnya kurang lebih sebesar jari saya, kira-kira setengah inci, sepertinya. Dan lubang tali di sepatu ini kira-kira berukuran lebih kecil dari seperenam belas inci, barangkali, dari lubang tali sepatu itu yang berukuran satu inci. Dan saya sedang mencoba untuk memasangkan tali yang berukuran besar ini ke lubang-lubang tali sepatu yang kecil ini. Dan sebuah suara datang, berkata, “Engkau tidak bisa mengajarkan hal-hal yang supranatural kepada bayi-bayi Pentakosta.” Dikatakan, “Sekarang, biarkan saja mereka.”
Dan kemudian Dia mengangkat saya. Dan Dia membawa saya naik dan menempatkan saya ke tempat yang tinggi di mana sebuah pertemuan sedang berlangsung, nampaknya seperti sebuah tenda atau yang serupa dengan sebuah katedral. Dan saya memandang, dan ada sesuatu yang menyerupai kotak kecil, tempat kecil yang terletak di sampingnya. Dan saya melihat Cahaya itu sedang berbicara kepada seseorang yang ada di atas saya, Cahaya itu yang anda lihat di foto itu. Itu berputar-putar menjauh dari saya, seperti itu, dan pergi ke tenda itu, dan berkata, “Aku akan menemui engkau di sana.” Dan dikatakan, “Ini akan menjadi tarikan ketiga, dan engkau tidak akan memberitahukannya kepada siapa pun.” Dan di Ngarai Sabino, Dia berkata, “Ini adalah tarikan ketiga.” Dan ada tiga hal besar yang menyertai itu, dan satu dipaparkan hari ini, atau kemarin, yang satunya lagi dipaparkan pada hari ini, dan ada satu hal yang tidak bisa saya tafsirkan, karena itu ada di dalam suatu bahasa yang tidak dikenal. Tetapi saya sedang berdiri di sana dan memandang lurus kepadanya, dan ini adalah datangnya tarikan ketiga itu. Dan Roh Kudus Allah... Oh, bukan main. Itulah alasannya seluruh surga sunyi senyap.
Baca account penuh di...
Meterai Ketujuh.