Keputusan akhir.
<< sebelumnya
sebelah >>
Keputusan akhir.
William Branham.Baca account penuh di...
Kristus Dinyatakan di dalam FirmanNya Sendiri.Sekarang, saya akan berbicara tentang subyek ini tentang: “Kristus Dinyatakan di Dalam FirmanNya Sendiri.” Betapa di dalam Ucapan Bahagia itu, di situ berdiri sebuah gambar Kristus, berdiri, seperti... Di situlah di mana saya tadinya berpikir tentang subyek ini.
Nah, Kristus dan Firman adalah sama. Paham?
Mereka berkata, “Bagaimana dengan Alkitab...?” Orang-orang berkata... Saya sedang berkendaraan bersama dengan seseorang beberapa waktu yang lalu. Dia berkata, “Renungkan itu. Kita ada di sini di bumi ini, sebagaimana adanya kita, dan kita hanya tahu atau hanya dapat berkata bahwa kita diselamatkan oleh suatu dongeng Yahudi yang disebut Alkitab.” Saya berkata, “Tuan, entah bagaimana anda mengatakan itu, tetapi saya tidak percaya bahwa itu adalah dongeng Yahudi.” Saya berkata... Dia berkata, “Yah, anda berdoa... Kepada siapa anda berdoa? Saya meminta anu-anu dan hal-hal tertentu; saya tidak mendapatkannya.”
Saya berkata, “Anda salah berdoa. Kita seharusnya tidak pernah berdoa untuk merubah pikirannya Allah; kita seharusnya berdoa untuk merubah pikiran kita. Pikiran Allah tidak perlu dirubah. (Paham, paham?) itu benar.” Saya berkata, “Bukan apa yang anda doakan...” Saya kenal dengan seorang anak muda Katholik, suatu kali, memiliki sebuah buku doa dan mengucapkan doa-doa untuk ibunya supaya hidup. Dan ibunya sudah mati, dan dia lemparkan buku doa itu ke dalam api. Yah, lihat... Saya tidak pergi untuk buku doa itu, tetapi toh... Lihat, anda mengambil sikap yang salah. Anda sedang mencoba memberitahu Allah apa yang harus dilakukan. Doa seharusnya, “Tuhan, ubah saya untuk selaras dengan FirmanMu,” bukan “ubah,” bukan, “Biarlah saya merubah pikiranMu,” “Engkau ubahkan pikiran saya.” (Paham?) “Engkau ubahkan pikiran saya kepada kehendakMu, dan KehendakMu tertulis di sini di dalam Kitab ini. Dan Tuhan, jangan-jangan biarkan saya pergi sebelum Engkau mendapati pikiran saya sudah pas seperti pikiranMu. Dan kemudian ketika pikiran saya sudah pas seperti pikiranMu, maka saya akan percaya kepada setiap Firman yang sudah Engkau tuliskan. Dan Engkau mengatakan di situ, Engkau akan membuat segala sesuatunya bekerja bersama-sama untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Engkau, dan saya mengasihi Engkau, Tuhan. Itu semua bekerja untuk mendatangkan kebaikan.”
-----
Perhatikan sekarang, kita kembali; kita harus memiliki sesuatu yang lain yang harus kita pegang. Sesuatu harus menjadi sebuah tiang pengikat; dengan kata lain, itu adalah pada akhirnya. Dan setiap orang harus memiliki pada akhirnya atau sebuah kemutlakan/absolut. Saya pernah mengkhotbahkan itu, sekian tahun yang lalu, tentang absolut, sebuah tempat yang adalah kata yang terakhir. Seperti wasit dalam permainan bola, jika dia katakan itu adalah pelanggaran, begitulah tepatnya itu. Tidak soal bagaimana anda melihatnya, wasit berkata itu adalah sebuah pelanggaran. Anda berkata, “Saya-saya-saya... Itu bukan sebuah pelanggaran. Itu pergi... Saya melihat...” Tidak soal apa itu, ketika dia berkata, “Pelanggaran,” itu saja, hal itu sudah menyudahinya... Dia-dialah pada akhirnya itu. Dan lampu lalu lintas adalah pada akhirnya, jika dikatakan, “jalan,” Anda berkata, “Yah, saya sedang buru-buru, saya ada...” Tidak, tidak, itu berkata, “Kamu berhenti sementara yang lain jalan.” Paham? Itulah pada akhirnya.Nah, harus ada sebuah keputusan akhir atas segala sesuatu yang anda lakukan. Harus ada pada akhirnya ketika anda memilih isteri anda. Harus ada seorang wanita yang harus dipilih. Nah, ada waktunya di mana, ketika anda pergi untuk membeli sebuah mobil, jenis keputusan akhir seperti apa yang akan anda buat. Apakah itu Ford, Chevy, Plymouth, mobil luar, apapun itu, anda harus memiliki keputusan akhir. Dan begitu juga dengan kehidupan orang Kristen; harus ada keputusan akhir.
-----
Yah, setiap denominasi adalah sebuah keputusan akhir bagi orang-orang yang percaya kepada mereka. Tetapi bagi saya dan bagi orang-orang yang saya harap bahwa saya sedang memimpin mereka kepada Kristus, dan oleh Kristus, Alkitab adalah keputusan akhir kita. Tidak soal... Sebab Allah berfirman, “Biarlah setiap perkataan manusia dusta, dan PerkataanKu adalah Kebenaran.” Dan saya percaya bahwa Alkitab adalah keputusan akhir Allah. Tidak soal apa yang dikatakan orang lain, itu adalah keputusan akhirnya. Alkitab bukanlah sebuah buku sistim. Tidak, tuan. Itu bukanlah sebuah buku sistim, bukan juga sebuah kode moral, Alkitab bukanlah sebuah buku sistim, begitu banyak sistim dan sebagainya. Tidak, tuan! Itu bukanlah sebuah kitab moral. Tidak, tuan, Bukan. Juga sama sekali bukan sebuah kitab sejarah, atau bukan juga sebuah buku teologia, sebab itu adalah pewahyuan Yesus Kristus. Sekarang, jika anda suka untuk membaca hal itu, anda yang punya kertas, tandai saja itu, itu adalah Wahyu 1:1-3; Alkitab adalah pewahyuan Yesus Kristus.-----
Sekarang, perhatikan Alkitab ini. Sebagian dari mereka berkata, “Oh, yah, itu sudah melakukan ini; itu sudah melakukan itu.” Tetapi biarkan saya memberitahukan sesuatu kepada anda; mari kita-mari kita pergi ke sejarah Alkitab, sebentar, melihat darimana itu berasal. Itu ditulis oleh empat puluh penulis yang berbeda. Empat puluh orang menulis Alkitab, dalam jangka waktu seribu enam ratus tahun yang terpisah, dan pada waktu yang berbeda-beda, memprediksikan peristiwa-peristiwa yang paling penting yang pernah terjadi dalam sejarah dunia, dan sering sekali, ratusan tahun sebelum itu terjadi. Dan tidak ada satu kesalahan pun di dalam seluruh enam puluh enam Kitab itu. Oh, bukan main. Tidak ada penulis manapun selain Allah sendiri yang bisa begitu akurat. Tidak ada satu kata pun yang bertentangan dengan yang lainnya. Ingat, seribu enam ratus tahun yang terpisah, Alkitab dulunya ditulis, dari Musa sampai-sampai kematian Yohanes di Pulau-atau Pulau Patmos: seribu enam ratus tahun, dan ditulis oleh empat puluh penulis yang berbeda. Yang seorang bahkan tidak mengenal yang lainnya, dan mereka tidak pernah memilikinya sebagai Firman. Sebagian dari mereka bahkan tidak pernah melihat Firman. Tetapi ketika mereka menulisnya, dan dikenali sebagai nabi-nabi, maka ketika mereka menyatukan nubuatan-nubuatan mereka, masing-masing dari antara mereka menyambung satu dengan yang lainnya.-----
Sekarang, sebagai contoh, dari... Seandainya kita pergi sekarang dan mengambil enam puluh enam buku medis yang berhubungan dengan tubuh, yang ditulis oleh empat puluh sekolah medis yang berbeda, seratus enam belas-atau selama seribu enam ratus tahun terpisah? Saya bertanya-tanya kelanjutan yang seperti apa yang akan kita dapatkan? Tidak, tidak ada kelanjutan untuk itu.Tetapi tidak ada satu kata di dalam Alkitab yang bertentangan dengan yang lainnya. Tidak ada seorang nabi pun yang pernah bertentangan dengan nabi yang lain. Mereka semua, masing-masing, sempurna, dan ketika seseorang datang dan bernubuat, dan nabi yang asli itu bangkit dan memanggil dia, maka itu dimanifestasikan. Nah, lihat, paham? Jadi Alkitab adalah Firman Allah, kepada semua orang percaya yang sejati.
-----
Dan mereka akan mengetahui suatu hari nanti, bahwa mereka tidak akan melihat seratus lima puluh juta tahun cahaya; mereka akan berjalan mengelilingi sebuah lingkaran. Itu tepat sekali. Anda akan mendapati suatu hari nanti, bahwa ketika anda pergi ke Surga, anda tidak terbang ke suatu tempat yang lain; anda masih ada di sini juga, hanya di dimensi yang lain yang lebih cepat dari yang ini. Persis di ruangan ini muncul warna. Setiap warna kemeja, pakaian, apapun yang anda kenakan, adalah kekal, terdapat di rekaman-rekaman, berkeliling dan mengitari dunia. Setiap kali anda mengedipkan mata anda, itu direkam. Perhatikan, televisi akan membuktikannya.-----
Sekarang perhatikan. Dan tidak ada kesalahan apapun di dalam Kitab Suci. Yesus, Firman Allah, mengetahui pikiran yang ada di dalam hati. Firman Allah lebih kuat, lebih tajam, Ibrani 4:12: “Firman Allah lebih kuat, lebih kuat daripada pedang bermata dua manapun, bahkan a discerner [yang mengetahui/membedakan-Ed.] pikiran-pikiran dan maksud hati.” Paham? Masuk jauh ke dalam pikiran itu, dan menarik keluar, dan discerns. Apakah “discern” [Mengetahui pikiran dan hati manusia-Ed.]? “Memberitahukan, menyingkapkan.” Dan itulah yang dilakukan Firman Allah. Di zaman ini kita berkata, “Gereja Katholik adalah Firman Allah, Baptis, Methodis, Pentakosta, Tabernakel.” Itu salah. Firman adalah pewahyuan, Allah, yang disingkapkan oleh Firman.-----
Begitu sempurna... Firman Allah begitu sempurna, bahkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah dua bagian dalam satu kesatuan. Itu benar. Perjanjian Lama adalah separuh dariNya, dan Perjanjian Baru adalah yang separuhNya lagi. Tempatkan itu bersama-sama, anda memperoleh seluruh pewahyuan Yesus Kristus. Itulah yang dikatakan para nabi; dan di sini Dia ada di dalam Pribadi. Paham? Dua bagian dalam satu kesatuan. Nah, kita tidak ingin menghabiskan terlalu banyak waktu.Sekarang, ingat, Perjanjian Lama tidak lengkap tanpa Perjanjian Baru. Dan Perjanjian Baru tidak bisa lengkap tanpa Perjanjian Lama. Itulah alasannya saya berkata, dua bagian: satu kesatuan. Sebab, nabi-nabi berkata, “Dia akan ada di sini; Dia akan ada di sini; Dia akan ada di sini. Mereka akan melakukan ini terhadapNya; mereka akan melakukan ini terhadapNya.” Dan di sinilah Dia, “Dia dulu ada di sini; Dia dulu ada di sini. Dan mereka melakukan ini terhadapNya, dan mereka melakukan ini terhadapNya.” Saya baru saja mengkhotbahkan hal itu beberapa malam yang lalu.
Sekarang, dalam mempelajari Kitab Suci, Paulus memberitahu Timotius, “Pelajarilah itu, bagi-bagilah Firman Allah dengan benar, yang adalah Kebenaran.” Di situ ada tiga keharusan di dalam Kitab Suci. Dalam menggunakan Firman Allah ada tiga hal yang harus jangan anda lakukan. Sekarang, mari kita mempelajarinya selama sepuluh menit ke depan: tiga hal yang harus jangan anda lakukan... Dan di seluruh negeri, di manapun anda berada, di seluruh negeri, pastikan untuk menempatkan ini di dalam pikiran anda jika anda tidak ada pensil. Janganlah anda melakukan hal-hal ini. Kami senantiasa memberitahukan kepada anda apa yang harus anda lakukan, sekarang saya akan memberitahu anda apa yang harus jangan anda lakukan.
Sekarang, anda tidak boleh salah dalam menafsirkan Firman. Anda berkata, “Yah, saya percaya itu artinya ini.” Artinya adalah sama seperti Ia berkata. Ia tidak butuh penafsir manapun. Dan anda tidak boleh salah menempatkan Firman. Dan anda tidak boleh mengacaukan Firman. Dan jika kita mau melakukan salah satu dari hal-hal ini, itu melemparkan seluruh Alkitab ke dalam sebuah kebingungan dan kekacauan.
Perhatikan. Salah dalam menafsirkan Yesus, dalam rupa Allah di dalam seorang manusia, anda akan menjadikan Dia- anda akan menjadikan Dia satu Allah dari yang tiga. Salah dalam menafsirkan Yesus Kristus yang merupakan Firman, anda akan menjadikan Dia satu Allah dari yang tiga, atau anda akan menjadikan Dia pribadi yang kedua di dalam suatu KeAllahan. Dan dengan melakukan hal itu, anda akan mengacaukan seluruh Kitab Suci. Anda tidak akan pernah sampai ke manapun. Jadi Itu tidak boleh disalahtafsirkan. Dan jika anda mengatakan hal itu untuk sesuatu hal tertentu, anda menaruh sebuah penafsiran atasNya, dan anda menerapkanNya ke masa yang lain, atau Itu sudah diterapkan di masa yang lain, anda juga membuat sebuah penafsiran yang tidak benar.
-----
Tiga keharusan ini, harus ada. Jangan salah menafsirkan atau salah menyalahgunakanNya, salah menafsirkanNya, atau salah... salah meletakkanNya. Itu harus dijaga dengan tepat sebagaimana Allah sudah mengatakanNya. Bagi dunia Ini adalah sebuah Kitab misteri. Orang-orang percaya bahwa Ini hanya sebuah Kitab yang misterius. Suatu kali saya sedang berbicara dengan seseorang yang sangat terkenal di sini di kota ini, yang memegang sebuah posisi KeKristenan yang hebat, dan dia berkata, “Saya mencoba membaca Kitab Wahyu semalaman.” Dikatakan, “Yohanes pasti sudah mengalami siksaan karena lada yang sangat pedas dan mengalami mimpi buruk.” Lihat, sebuah kitab misteri.Tetapi, sedangkan bagi orang percaya yang sejati, Ini adalah pewahyuan Allah yang disingkapkan di zaman yang sedang kita hidupi. Dia berkata, “PerkataanperkataanKu adalah Roh dan Hidup.” Yesus mengatakan itu. Lagi, “Firman adalah Benih yang ditaburkan oleh seorang penabur.” Kita tahu bahwa itu benar. Itu adalah Allah dalam bentuk Kata, dan itu hanya bisa ditafsirkan oleh diriNya sendiri. Pikiran manusia tidak mampu untuk menafsirkan pikiran Allah. Mana bisa pikiran kecil yang terbatas ini menafsirkan pikiran yang tidak terbatas, sedangkan kita bahkan tidak bisa menafsirkan pikiran orang lain? Dan anda perhatikan, hanya Dialah seorang yang dapat menafsirkanNya, dan Dia menafsirkanNya kepada siapa yang Dia kehendaki. Tidak dikatakan “Orang-orang di masa lampau sebagaimana mereka menjelajahi bumi berulang-kali dan dalam berbagai cara.” Allah berulang-kali dan dalam berbagai cara menyatakan diriNya kepada nabinabiNya. Paham?
Baca account penuh di...
Kristus Dinyatakan di dalam FirmanNya Sendiri.
Salah dalam menafsirkan
Yesus, dalam rupa
Allah di dalam
seorang manusia,
anda akan menjadikan
Dia satu Allah
dari yang tiga.
Pesan Hub. - Pilih bahasa Anda dan men-download pesan gratis dari Saudara Branham