Pesan Matahari Terbenam.
<< sebelumnya
sebelah >>
Gunung Matahari Terbenam
William Branham.Baca account penuh di...
Atraksi apakah yang terjadi di atas gunung itu?Belum lama ini, berdiri di mimbar ini, dikatakan oleh Roh Kudus, “Harinya akan tiba ketika mereka akan meruntuhkan tiang yang ada di depan rumahmu; mereka akan menggeser pintu gerbangmu. Oleh karena itu, kamu harus membiarkannya, jangan marah.” Saya melihat pintu gerbang saya dihancurkan dan berhamparan di sisi bukit. Saya melihat bukit itu di hadapan saya, digali seluruhnya, papan-papan dan sebagainya terhampar di sana di mana sesuatu sudah menghancurkannya. Dia berkata... Saya memperhatikan, dan ada seorang Ricky yang pergi ke sana dan memukul pintu gerbang itu, melakukan hal ini. Saya katakan, “Kenapa anda tidak memberitahu saya?” Dia bersikap acuh kepada saya, dan saya harus memukulnya. Dan ketika itu terjadi, saya berkata, “Saya sudah tidak melakukan ini sejak saya dulu ada di ring, tetapi saya ingin supaya anda tahu,” dan saya memukulnya dengan keras sekali. Dan ketika saya menjatuhkan dia, saya mengangkatnya lagi dan menjatuhkannya lagi. Saya mengangkatnya, tiga atau empat kali, dan kemudian menendangnya ke arah bukit. Jadi pada waktu itu saya pergi ke sana, dan saya katakan, “Itu tidak benar.” Dan saya mengangkatnya dan menjabat tangannya, saya katakan, “Saya tidak marah kepada anda, tetapi saya hanya ingin anda tahu bahwa anda tidak bisa berbicara seperti itu kepada saya.”
Dan kemudian saya berpaling dan kembali, Roh Kudus sedang berdiri di sana di pintu gerbang itu, dikatakan, “Sekarang lewatkan ini. Ketika tiang itu diruntuhkan, pergilah ke barat.”
Kitab ini, adalah segalanya yang saya butuhkan,
Kitab ini adalah sebuah Resep yang bagus,
Jalan itu yang memperlihatkan untuk menghadapi masalah saya! Amin!
Dan Kitab itu adalah Firman, dan Firman itu adalah Allah. Melewatkan masalahmasalah anda, Ia akan memberitahu anda apa yang harus dilakukan.Tiga tahun yang lalu saya mendengar salah seorang teman saya, pengawas kota, tinggal di jalan kecil di bawah saya, menjatuhkan sebuah tiang. Saya pergi ke sana dan berkata, “Ada apa, Mud?” Anaknya Tuan King, sahabat karib.
Dikatakan, “Billy, mereka mau memperlebar jalan ini.”
Anda semua ingat. Saya katakan, “Mungkin itu jembatan.” Saya memberitahu Saudara Wood, saya katakan, “Tahan tanah anda. Mungkin jembatan itu akan naik lewat sini, kira-kira seperti itu.” Jalan kecil itu dirusak, batu-batu bata, batu-batu, berserakan dan sebagainya. Jadi dia berkata... Saya katakan, “Tahan tanah anda.” Kemudian ketika saya...
Tuan King sudah memberitahu saya bahwa itu akan terjadi.
Saya masuk, berkata kepada isteri saya yang sedang duduk di sana, “Sayang, ada sesuatu yang tertulis tentang itu. Itu adalah DEMIKIANLAH FIRMAN TUHAN, di suatu tempat.”Saya masuk dan mengambil buku saya, memeriksanya, dan dikatakan, “Akan terjadi...” Delapan tahun kemudian!
Kemudian ketika saya melihatnya, saya katakan, “Sekaranglah waktunya, sayang, kita harus pergi ke barat.”
Dua hari sesudah itu, berdiri di dalam ruangan kira-kira jam sepuluh pada suatu pagi, saya masuk ke dalam Roh Allah. Saya melihat kawanan kecil burung merpati itu terbang, memandang burung-burung kecil itu. Anda ingat itu. Saya melihat tujuh Malaikat dalam bentuk sebuah piramida, datang dengan cepat ke arah saya. Dikatakan, “Pergilah ke barat, pergilah ke Tucson, ada empat puluh mil ke arah timur laut. Dan kamu akan mencabuti rumput duri,” atau bullheader, demikian mereka menyebutnya di sana, “dari pakaianmu.”Saudara Fred Sothmann, yang sedang duduk di sana sekarang sedang memandang saya, ada di sana pagi itu. Saya sudah lupa soal itu. Saya berkata, “Sebuah ledakan terjadi seperti sebuah gempa bumi, yang hampir mengguncangkan segala sesuatu yang ada di daerah itu. Saya tidak melihat bagaimana seorang manusia bisa luput dari situ.” Saya takut. Saya berdiri di Phoenix, anda sekalian yang sedang mendengarkan malam ini memberi kesaksian bagi saya. Saya sudah sampaikan itu di khotbah, Tuan-tuan, Pukul Berapakah Sekarang? “Di manakah kita berada?” Saya pergi ke Barat. Banyak dari antara anda di sini yang memiliki kaset rekaman itu, banyak dari antara anda di sini yang sudah mendengar itu disampaikan, setahun atau lebih sebelum itu terjadi.
Saya pergi ke Barat, bertanya-tanya apa yang akan terjadi. Suatu hari saya menerima panggilan dari Tuhan. Saya memberitahu isteri saya, saya katakan, “Sayang, saya... mungkin pekerjaan saya sudah selesai.” Saya tidak tahu. Saya katakan, “Saya... Allah, Allah mungkin sudah selesai dengan saya sekarang dan saya akan pulang ke Rumah. Pergilah kamu dan bawa Billy, bawa anak-anak, Allah akan menyediakan jalan untukmu, entah bagaimana. Pergilah dan hiduplah dengan benar kepada Allah. Awasi anak-anak itu dalam menjalani sekolah, besarkan mereka di dalam nasihat Allah.”
Dia berkata, “Bill, kamu tidak— kamu tidak tahu bahwa itu benar.”
Saya katakan, “Tidak. Tetapi seorang manusia tidak dapat luput dari situ.”
Suatu pagi Tuhan membangunkan saya, berkata, “Naiklah ke sana ke Ngarai Sabino.” Saya membawa selembar kertas dan Alkitab saya.
Isteri berkata, “Kamu mau pergi ke mana?”
Saya katakan, “Saya tidak tahu. Saya akan memberitahumu ketika saya kembali.”Saya naik ke ngarai itu, memanjat ke atas sana di mana burung-burung rajawali sedang terbang berputar-putar. Saya sedang memperhatikan beberapa ekor rusa yang berdiri di sana. Saya berlutut untuk berdoa, dan mengangkat tangan saya, dan sebilah Pedang menyentuh tangan saya. Saya memandang ke sekeliling, saya berpikir, “Apa itu? Saya bukan sedang tak sadarkan diri. Di sinilah Pedang itu di tangan saya; cemerlang, berkilat, berkilauan di bawah sinar matahari.” Saya katakan, “Yah, tidak ada orang dalam jarak sekian mil jauhnya dari saya, jauh di atas sini di ngarai ini. Dari mana itu berasal?”
Saya mendengar suatu Suara, berkata, “Itu adalah Pedang Sang Raja.”
Saya katakan, “Seorang raja membuat seorang manusia menjadi kesatria dengan sebilah pedang.”
Dia, Suara itu, kembali, berkata, “Bukan pedang seorang raja, tetapi, 'Pedang sang Raja,' Firman Tuhan.” Dikatakan, “Jangan takut. Inilah Tarikan Ketiga itu. Inilah pembuktian pelayananmu.”Saya dulu sedang pergi berburu dengan seorang teman, tidak tahu apa yang akan terjadi. Dan seseorang menelepon saya, seorang yang mengkritik saya soal foto Malaikat Tuhan itu, orang yang memotretnya. Saya harus pergi ke Houston perihal anaknya, karena dia sedang mendekati kematian dan akan terbunuh dalam beberapa hari. Dan dia menemui saya di sana dan memeluk saya, berkata, “Renungkan, orang itu juga yang sudah saya kritik datang untuk menyelamatkan anak saya satu-satunya!” Lembaga kemanusiaan itu memberi saya apa yang mereka sebut sebuah oscar, atau apa pun anda mau menyebutnya, karena menyelamatkan sebuah kehidupan.
Kemudian kami kembali, saya naik ke gunung untuk berburu. Di sana, Saudara Fred dan saya, suatu pagi ketika saya berjalan keluar, dan saya— saya sudah memperoleh javelina saya, dan saya memandang dan melihat tempat di mana mereka pergi. Saya katakan, “Saudara Fred, naiklah ke atas gunung itu pagi-pagi sekarang, kira-kira waktu fajar, dan saya akan naik ke gunung yang satunya. Saya tidak akan menembak babi itu, tidak akan membunuhnya. Tetapi jika mereka mulai ke jalan ini, kawanan itu, saya akan menembak di depan mereka kemudian menghalau mereka kembali.”
Saudara Fred pergi keluar dan tidak ada babi-babi. Dia melambaikan tangan ke arah saya dan saya melihat. Saya turun ke sebuah ngarai, beberapa celah yang besar, matahari baru saja naik. Saya datang dari sisi yang lain dari bukit itu, sama sekali tidak berpikir tentang nubuatan itu. Duduk, menanti, beristirahat; saya berpikir, “Apa yang terjadi dengan babi-babi itu?”
Saya mencabuti... Duduk seperti orang Indian, anda tahu, kaki disilangkan, dan melihat celana panjang saya dan ada bullheader. Saya mencabutinya. Dan saya katakan, “Itu aneh! Di sini saya, sekitar empat puluh mil ke arah timur laut dari Tucson. Di sana anak laki-laki saya si kecil Joseph sedang duduk menunggu saya.” Dan ketika saya mulai memandang, saya melihat kawanan ternak babi-babi keluar sekitar seribu yard jauhnya dari saya, di atas sebuah gunung, saya buang bullheader itu. Saya katakan, “Saya akan mendapatkan mereka. Saya akan pergi menemui Saudara Fred, dan saya akan menggantungkan selembar kertas agar tahu jalan yang mana untuk dilalui, di ocotillo ini di sini, dan kami akan menemui Saudara Fred.” Dan saya mulai menaiki gunung, berlari sekuat yang saya bisa ke sisi yang lain. Dengan tiba-tiba, saya berpikir seseorang menembak saya. Saya tidak pernah mendengar ledakan yang seperti itu; itu mengguncangkan seluruh daerah itu. Dan, ketika itu terjadi, berdiri di hadapan saya ada tujuh Malaikat di dalam sebuah gugusan.Saya bertemu Saudara Fred dan mereka, beberapa saat kemudian.
Dikatakan, “Apa itu?”
Saya katakan, “Itu dia.”
“Apa yang akan anda lakukan?”
“Pulang ke rumah. Sebab, DEMIKIANLAH FIRMAN TUHAN, ketujuh misteri yang sudah tersembunyi di dalam Alkitab selama sekian tahun ini, denominasi-denominasi ini dan sebagainya, Allah akan membuka ketujuh misteri itu kepada kita di dalam Ketujuh Meterai.”
Di sanalah lingkaran itu naik dari bumi, membentuk seperti kabut. Ketika Itu terjadi, Itu langsung naik ke gunung, mulai berputar ke arah barat, dari jalan di mana Itu datang. Sains menemukanNya beberapa waktu kemudian, tiga puluh mil tingginya dan dua puluh lima mil lebarnya, persis sekali di dalam lingkaran piramida.Dan tempo hari, berdiri di sana, memutar gambar itu ke kanan, dan di situlah Yesus sebagaimana Dia dulu ada di dalam Tujuh Zaman Gereja, mengenakan wig putih, memperlihatkan Keilahian Tertinggi. Dia adalah Alfa dan Omega; Dialah yang Awal dan yang Akhir; Dia adalah Hakim Tertinggi di sepanjang Kekekalan, berdiri di sana, menegaskan Pesan bagi zaman ini. Dan akan ada Terang di waktu senja! Tentang apakah semuanya itu? Apakah itu dulunya?
Saya pergi ke arah barat. Ke atas gunung yang sama itu, melintas bersama Banks Wood di sana, dikatakan, “Lemparkan sebuah batu ke atas. Katakan kepada Tuan Wood, 'DEMIKIANLAH FIRMAN TUHAN, kamu akan melihat Kemuliaan Allah.'”
Persis pada hari yang berikutnya, berdiri di sana, sebuah angin puyuh turun dan meledakkan gunung itu. Batu-batu itu memotong puncak pohon-pohon itu, kira-kira tiga atau empat kaki di atas kepala saya. Membuat tiga ledakan besar, dan saudara-saudara itu lari mencari perlindungan. Ada sekitar lima belas orang yang berdiri di sana, para pengkhotbah dan semua yang lainnya. “Apakah itu dulunya?” Dia berkata, “Apakah itu?”
Saya katakan, “Penghakiman sedang melanda Pantai Barat.”Kira-kira dua hari sesudah itu, gempa bumi hampir menenggelamkan Alaska. Cahaya apakah ini yang ada di Gunung Sunset [Gunung Matahari Terbenam—Ed.] di Hutan Coronado Arizona itu? Apakah hal yang aneh ini yang terjadi di atas sana, di mana orang-orang berdatangan ke timur dari barat, mengambil batu-batu yang berhamparan di sekitar sana di mana Itu sudah memukulnya? Dan itu masing-masing, masing-masing batu itu, memiliki tiga sudut padanya, di mana Itu sudah memecahnya. (Ketiganya itu adalah Satu.) Itu terletak di meja-meja, di kertas-kertas timbangan, di seluruh negeri. Apakah hal aneh ini yang dulunya terjadi di atas Gunung Sunset di Hutan Coronado?
Junior Jackson sedang mendengarkan, anda ingat mimpi yang ia alami yang saya tafsirkan, “pergi ke arah terbenamnya matahari”? Dan ini terjadi di atas Gunung “Sunset”. Ini adalah waktu senja, waktunya matahari terbenam. Pesan matahari terbenam melalui sebuah adegan sejarah, sebuah adegan nubuatan, tepatnya, sedang digenapkan. Dan akan ada Terang di waktu senja, di atas Gunung Sunset di Hutan Coronado, empat puluh mil sebelah utara Tucson. Pergi ambillah peta dan lihat apakah Puncak Sunset itu ada di sana. Di situlah tepatnya di mana itu terjadi. Saya tidak mengetahuinya sebelum tempo hari itu.
Segala sesuatu yang... Itu tidak akan pernah mati. Ia terus menerus membentangkan diriNya. Semenjak dari kejadian itu, sampai foto Yesus itu yang sedang berdiri memandang kita; dan sekarang persis di atas Gunung Sunset itu, dan Terang matahari terbenam. Terang di waktu senja telah datang, Allah sedang membuktikan diriNya. Apakah Itu? Itu adalah fakta bahwa Allah dan Kristus adalah satu. Yang “Putih” itu, berapa banyak yang melihat itu, wig putih yang ada di atasNya, seperti yang telah kita bicarakan di Wahyu 1? Lihat, Keilahian Tertinggi, Otoritas Tertinggi; tidak ada suara yang lain, tidak ada allah yang lain, tidak ada apa pun yang lain! “Di dalam Dia diam kepenuhan Keallahan secara tubuh jasmani.” Malaikat-malaikat itu sendiri dulunya adalah wigNya. Amin.
Apa yang sudah terjadi di atas Gunung Sunset itu dulunya? Allah sedang menegaskan FirmanNya. Demikianlah maksud dari semua suara ribut ini. Perhatikan, itu adalah Allah yang sedang menggenapkan janji FirmanNya lagi, dari Wahyu 10:1 sampai 7, “Dan pada hari berbunyinya Pesan malaikat ketujuh, misteri Allah akan digenapi.” Misteri yang tersembunyi dari Wahyu 10:1 sampai 7, Pesan yang terakhir bagi zaman gereja yang terakhir. Genap dengan tepat, di zaman ini, St. Lukas 17:30, “Harinya ketika Anak manusia akan dinyatakan.”
“Dan akan bangkit nabi-nabi palsu dan Kristus-kristus palsu, memperlihatkan tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban yang besar, sekiranya mungkin akan menyesatkan Orang Pilihan.” Orang-orang masih bimbang. Dan, seperti biasa, gereja benar-benar dibingungkan.Dan sains, masih di seluruh Tucson, mereka sedang menulis lembaranlembaran dan menaruhnya di surat kabar. Jauh di belakang sana di Gunung Lemmon, kamera-kamera yang besar itu tidak melihat Itu naik dari tempat di mana kami sedang berdiri; melayang ke arah Barat, memperlihatkan bahwa waktunya sudah selesai. Itu tidak bisa pergi selain satu bagian kecil di sana; itu ada di Pantai Barat. Penghakiman melanda tepat sebagaimana itu terjadi. Langsung naik ke arah Phoenix dan jalan terus, terus ke Prescott dan melintasi gunung-gunung menuju Pantai Barat, terus naik ke... Ke mana mereka pergi? Tepat masuk ke Alaska, dan ia sedang mengguntur, ia langsung bergerak seperti itu ke sana.
Dan observatorium-observatorium dan mereka semua yang ada di Tucson masih bertanya-tanya, penelitian sains berusaha mencari tahu apakah itu. Begitu tinggi sehingga itu tidak mungkin kabut, embun, atau, apa pun di atas sana. “Apa yang ia lakukan? Di mana itu berada?” Mereka benar-benar bingung dengan Halo supranatural yang melayang di sana di angkasa sama seperti mereka dulu ketika orang-orang Majus itu datang dengan mengikuti sebuah Bintang, berkata, “Di manakah Dia yang dilahirkan sebagai Raja Yahudi?” Apakah itu? Allah sedang menggenapkan FirmanNya, “Dan akan muncul sebuah bintang dari Yakub.”
Dan Allah Surgawi berjanji bahwa pada waktu senja akan ada Terang-terang di waktu senja. Tiga tahun yang lalu misteri ini adalah sebuah nubuatan, “Pukul berapakah ini, Tuan? Tetapi sekarang itu adalah sejarah. Itu sudah berlalu. Janji itu telah digenapi. Pukul berapakah ini, tuan, dan atraksi apakah ini? Allah sedang menggenapkan FirmanNya! Dia sama kemarin, hari ini, dan selamanya.
Baca account penuh di...
Atraksi apakah yang terjadi di atas gunung itu?